Aku memutuskan untuk kembali lagi bersemangat menjalani
hariku, karena aku tau aku masih bisa mempunyai masa depan, seperti yang
dibilang Dika di surat itu dan mungkin tak perlu seorangpun yang tau tentang
kejadian pahit ini cukup orang tuaku dan orangtua Dika yang tau. Senyum ibulah
yang mengawali pagi hariku dia tersenyum
karena senang melihat aku berdandan seperti yang biasa aku lakukan ketika akan berangkat
kerja.
Dan Suara cahaya itu ternyata benar, begitu banyak orang yang
menyayangiku, ketika aku membuka pintu
kantor tempat aku kerja semua teman teman kerjaku memelukku, mereka mengucapkan
“selamat datang kembali di mimpi indahmu.” Aku sempat terdiam setelah mendengar
kalimat itu, darimana mereka tau tentang mimpi indah itu? “ aku takut mereka
sudah mengetahui kejadian yang menimpaku. Aku bertanya pada Riska teman baikku,
“Mika :” Mimpi indah?’ Riska apa maksudnya mimpi indah??
Riska :”lha..Mika, bukannya kamu selama 2 minggu ini liburan
ke Kalimantan?? Dan saat kamu happy disana kamu terkena kecelakaan hingga kamu
di rawat di RS, dan kamu bilang semuanya kaya mimpi buruk. Mikaaa..’’ kamu kok
gakngasih tau aku sebelumnya kalau kamu ngambil cuti liburan ke Kalimantan??”
Mika :”Siapa yang
bilang semua itu sama kamu?
Riska :” Waktu itu ada yang nelpon ke si Bos namanya Dika,
terus si Bos nyeritain semuanya ke kita.. Aku telpon kamu tapiiii..HP kamunya
gak aktif!! Hmmmmm..BT!!.
Ini bukan lagi mimpi buruk, Dika telah membuktikan semua
ucapannya dan dia juga telah berusaha menutupi aib ini. Kini hari hariku
kembali normal seperti dulu, dan dua bulan lebih kejadian itu berlalu, Perlahan
lahan aku juga sudah bisa melupakan kejadian itu, namun tetap kurasakan diri
Dika selalu ada di jiwaku. Dikantor
begitu banyak sekali yang harus aku kerjakan, orderanpun bertambah karena
minggu miinggu itu adalah minggu
terakhir di akhir tahun. Terlepas dari semua kerjaan, Semua karyawan
merencanakan untuk pergi liburan ke Jogja, awalnya aku tidak ikut aku lebih
memilih tahun baruan bersama keluargaku di rumah dan alasan lain yang membuatku
tidak mau ikut, aku takut bertemu Dika disana. Namun pagi pagi sekali saat aku sedang
menyiram tanaman di depan rumah, sebuah bis berhenti di depan rumahku semua
teman temanku menjempuku secara mendadak dan mereka memaksa aku untuk ikut, sehingga
akhirnya aku terpaksa ikut liburan ke Jogja bersama mereka. Setelah 8 jam
menempuh perjalanan kami semua sampai di Jogja Tepat nya di Pantai
parangkritis, dan kami menginap di Hotel Adinda.
Riska :” Tahun baruan di pantai akan sangat
menyenangkan daripada di Borobudur ataupun di Alun alun Jogja! Iya kan Mika??”
Mika :” Iya... kita juga bisa melihat
indahnya matahari terbit dan terbenam..’’
Riska : O, ya Mika saat pesta kembang api nanti
malam, dan didetik detik terakhir akhir tahun nanti..aku akan berdoa dan
mengucapkan semua keinginanku di tahun baru., kamu juga akan melakukan hal yang
sama kan??”
Mika :” Iya.. Riska, itu pasti!!
Sebelum pesta kembang api dimulai aku dan semua teman teman
kerjaku mempunya waktu tiga jam untuk
Pergi jalan jalan ketempat paforit di Jogja, tapi saat akan
naik bis perutku tiba tiba saja sakit, kepalaku pusing dan mual mual, jadi terpaksa
aku tidak ikut mereka jalan jalan dan aku istirahat sendirian di hotel. Sambil
menggu teman temanku pulang aku coba
menggambar apa yang kuinginkan di tahun baru nanti aku menggambar sosok
laki laki yang akan memberikan mimpi dan
kenyataan yang indah untukku, setelah selesai menggambar tak sengaja aku
menemukan botol di bawah tempat tidurku, aku gulung gambarku dan aku masukan
kebotol itu dan kupeluk botol itu sampai aku tertidur.
Risaka :” Mika...??
Mika heyy banguun
Mika : Riska? Kamu
udah pulang?
Riska :” iya... ayo
cepet banguun anak anak sudah nunggu kita dipantai.!! Ini udah jam setengah 12
malam Jadi
udah waktunya pesta kembang api dimulai!! O ya, badan kamu sekarang udah
enakan?”
Mika : Lumayan.. ,
aku udah baik baik aja kok!!”
Dimalam pesta akhir tahun itu semua orang berdatangan ke
pantai, suara terompet dan kembang apipun mulai terdengar, dan saat semua asik
berpesta, aku pergi sendiri ke tepi pantai dengan membawa botol ditangaku. Aku
berdoa di atas sinar rembulan“Ya alloh saat ini aku adalah wanita yang sangat
hina dimatamu, aku juga wanita lemah dan tak berarti dimatamu, tapi aku tau setiap
apapun yang terjadi itu adalah kehendakmu, dan aku tau kau masih menyayangiku,
maka dari itu berikanlah aku kekuatan dan petunjuk, aku ingin bahagia karena
ridhomu dan aku ingin menemukan mimpi indahku.” Amiinn. Detik detik terakhir jam 12 malam semua orang
meniup terompet dengan keras dan di detik terakhir itu juga dengan senyum
bahagia dan penuh harapan, aku lemparkan botol itu ke laut.
Pesta berakhir
sampai jam dua malam aku dan senmua teman kerjaku kembali kehotel untuk tidur
karena besok siang kami semua harus pulang lagi ke Tasik. Semua teman temanku
tidur lelap tapi aku sama sekali tidak bisa tidur, malam itu angin begitu
kencang sehingga jendela kamar terbuka, saat akan ku tutup jendela itu aku
melihat diluar jendela ada seseorang yang berdiri dan membawa sebuah lilin lalu
dia lari menuju pantai, karena penasaran akupun coba keluar dan mengejarnya,
sampai di pantai kulihat beberapa lilin berjajar menuju tepi pantai, aku
mengikuti jalur lilin itu, langkahku terhenti saat ku melihat sosok laki laki
berdiri di lilin paling ujung. Dia membalikan badannya, dan laki laki itu adalah
Dika.
Mika :”Dika??”
Dika : Iya..! ini
aku Mika, senang rasanya bisa melihat kamu lagi!!”
Mika :”kamu..kamu
yang melakukan semua ini??”
Dika :”maaf, sebenarnya aku selalu memperhatikan
kamu semenjak kamu datang ke Jogja. dan aku tau kamu ke Jogja dari Ibu kamu!!Mika?, ini botol yang kamu lempar kan?”
aku menemukannya!!”
Lagi lagi aku menangis dan lari, aku takut dia melakukan hal
yang sama seperti dulu. Namun Dika terus
mengejarku, dan menarikku.
Dika :”Mika
tunggu..!!”
Mika :”lepas!!
Lepaskan aku, Aku mohon lepaskan aku...!!!”
Dika :”Mika...tenang!
aku tidak akan berbuat apapun sama kamu. .!!”
Mika :”kamu mau apa lagi?? Sudah cukup kamu buat
hidup aku bagaikan di dalam mimpi buruk!!” apa lagi yang kamu inginkan?
Dika :”aku tau sekarang kamu sedang berbohong
pada perasaan kamu sendiri!!, aku tau
kamu sudah melupakan mimpi buruk itu. Aku pernah janji, aku akan kembali saat
kamu siap melihat mimpi indahmu!!, dan aku, aku adalah mimpi dan kenyataan indah yang kamu
maksud itu!!. Aku baca surat dan gambar di botol ini. Berhentilah menyiksa diri
kamu sendiri Mika, aku dan kamu sudah dilukiskan dalam takdir Tuhan untuk barsatu.
Kamu harus ingat kamu adalah tanggung jawab aku..!!”
Mika :”apa kamu merasa berhasil dengan skenario
hidup yang telah kamu buat sendiri? Lalu kamu datang dalam kehidupanku dan sekarang,
kamu mau aku menikah dengan kamu?aku harus Terpaksa menikah karena aku sudah
kamu kotori, dan aku harus menikah dengan kamu yang bahkan tidak aku cintai?? “
itu mau kamu?? Aku tidak perduli dengan semua kebaikan kamu Dika!!”. Aku tau Tuhan telah melukiskan takdirku yang seperti ini, tapi aku, aku bisa merubah
takdir itu.!!(Mika marah dan pergi).
Dika :”Mika tunggu...!! Mika...??”
Aku hiraukan teriakan Dika yang terus memanggilku, bertemu
dengannya bagaikan kembali lagi kedalam mimpi buruk itu. Sulit rasanya hati ini
menerima semua kebaikan dan ketulusan dia, niat dia yang ingin menikahi aku
karena rasa tanggung jawabnya yang besar.
Acara liburan tahun baruku di Jogja mungkin tidak sempurna
karena kedatangan dia. Setelah pulang dari Jogja keesokan harinya aku tidak
bisa masuk kerja karena sakit, perutku terus mual dan kepalaku pusing, Ibu dan
Ayah mengajakku pergi ke dokter, setelah di periksa, dokter yang memeriksaku
tersenyum padaku dan dia mengucapkan selamat. Aku tak mengerti apa maksud dari
ucapan selamat itu,
Ayah :”bagaimana
kondisi anak saya Dokter??”
Dokter
:”Selamat Bu, Pak.. sebentar lagi kalian akan menjadi Kakek dan Nenek. Anak Ibu
sudah hamil 2 bulan.”
Mika :”Apa Dok??, saya...saya hamil??”
Ibu :”Ibu sudah duga, semenjak kamu sakit,
kamu pasti hamil!!.”
Ternyata takdir Tuhan tidak semuanya bisa dirubah oleh manusia, semua
telah terlukis untuk sebuah kehidupan. Aku terus meyakinkan hatiku kalau ini
bukan akhir dari segalanya dan bukan akhir dari masa depanku.
Tak ku tunjukan wajah sedihku di hadapan Dokter itu,
karena aku takut dia tau kalau aku hamil di luar nikah. Kini aku tengah hamil
dua bulan, dan jelas anak yang aku kandung adalah anak Dika orang yang aku
benci. Orangtuaku cemas dengan kondisiku
sekarang, disisi lain Ibu dan Ayah memahami
perasaanku yang tidak ingin menikah dengan orang yang tidak aku cintai, tapi
disisi lain juga Ayah dan Ibu tidak ingin kehormatan keluarganya hancur gara
gara sebuah aib, Aku menghampiri Orangtuanku dan ku berikan sebuah gambar
pernikahan aku dengan Dika..
Mika :”Bila ku tutupi
kehamilanku, itu akan menjadi masalah yang rumit kan??”
Ayah : “Mika..! kamu mau menikah
dengan Dika??”
Mika :”Seperti janjiku dulu
yah, Ayah masih ingatkan?, Mika lebih baik memilih kehormatan keluarga ini daripada
kebahagiaan Mika sendiri, biar Mika yang merasakan semuanya, tidak ayah tidak
juga Ibu”.
Ibu :"Terima kasih Nak, terima kasih, begitu mulianya kamu Mika. Ibu yakin Dika akan membahagiakan kamu. Dan setelah kalian menikah nanti semua cinta diantara kalian akan tumbuh, apalagi bila anak kalian sudah lahir.!!"
Ayah :"Ayah akan telpon Dika dan keluarganya, supaya pernikahan kalian cepat dilaksanakan.."
Ibu :”Ayah, bilang juga pada
mereka untuk datang nanti malam, kita makan malam bersama sekalian membicarakan
tentang pernikahan Mereka!!.”
Ayah :”baik bu, Ayah telpon
sekarang!!”
...............................................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar