Aku terbangun karena silauan sinar matahari,aku tak pernah dibangunkan dari tidur dengan jendela terbuka hingga sinar matahari masuk ke kamarku tapi saat itu aku sedang tidak di kamarku, aku pikir semua yang terjadi semalam hanyalah sebuah mimpi, tapi semuanya nyata dia masih ada di depanku dan tersenyum padaku.
Mika:”Aku tau ini hanya mimpi buruk, iya kan??? Jawab aku??”
Dika:”ini bukan mimpi mika, ini kenyataan yang terindah”
Mika:”Apa?, nggak gak mungkin......pergi kamu ...pergiiiii...”
Dika:” MIKA.. mika hey...kita akan menikah, kamu akan jadi milikku kamu akan menjadi istri ku dan kamu akan menjadi ibu dari anak ku”
Mika:”kamu udah gila...??apa yang kamu lakukan sama aku?? Apa yang sudah kamu lakukan sama akuu??” (sambil menangis),
Tak pernah ku gambarkan sebelumnya kejadian seperti semalam, tapi mungkinTuhan
yang telah menggambarkan apa yang akan terjadi padaku sebelumnya. Setelah
kejadian itu aku bagaikan wanita yang tak lagi punya semangat hidup dan
bahkan tak ingin lagi hidup, menghiraukan semuanya dan berdiam diri dikamar, semua cemas dengan keadaan ku, bertanya tanya ada apa denganku
sebenarnya, aku menghiraukan tangisan ibuku.aku menghiraukan teriakan
ayahku, karena saat itu kamarku aku kunci. Wanita kotor wanita kotor
wanita kotor... hanya 2 kata itu yang selalu keluar dari mulutku.
Tak lama kemudian Kudengar suara ketuk pintu dan ucapan salam, suara itu sama persis dengan suara
Dika cowok yang sudah merenggut kehormatanku, saat itu badan ku terasa gemetaran,
aku benar benar takut, mau apa sebenarnya dia datang kerumahku dan darimana
dia tau rumahku. Aku mendengarkan semua pembicaraan nya dari dalam kamar, dia meminta maaf pada keluargaku dan tanpa
rasa takut dengan ucapan yang lantang dia menceritakan semua yang telah dia
lakukan padaku.. dalam hati ku bertanya“berhadapan dengan siapa sebenarnya aku
ini ya alloh? Orang berengsek yang
bertanggung jawab kah?”
Dika : ”maaf ibu pak, perkenalkan saya Dika dan ini kedua
orang tua saya.”ucap Dika sambil menjabat tangan.
Ibu :”dika?? Apa saya pernah kenal sebelumnya? Ada
kepentingan apa yaa..anda dan orang tua anda datang kemari” tanya ibu heran
Dika : ”Ibu memang tidak mengenal saya, maksud saya kemari,
saya ingin bertanggung jawab atas apa yang saya lakukan pada anak ibu, MIKA”
Ibu : ”APA..MIKA?? apa yang kamu lakukan pada anak saya, kamu
tau kenapa anak saya mengurung diri di kamar tanpa mengeluarkan sepatah
katapun” apa sebenar nya yang terjadi??’ jawab ??(ibu marah)
Dika : ”Aku memang bodoh dan salah, maaf Bu Pak saya dari
dulu suka sama anak ibu dan saya sering memperhatikannya di warnet, dan kenapa Mika mengurung diri dikamarnya, karena saya,,,karena saya...karena saya telah
memeperkosanya”
Ayah : ”berengsek kamu...berengsek kamu...”(sambil menampar
dika)
Bapak dika :”pak, pak tahan emosi bapak, tolong saya
sekeluarga datang kesini mau bertanggung jawab dan sekaligus melamar anak Bapak
Mika, kami ingin menutupi aib ini, dan bapak pun pasti berpikir demikian”
Ibu : ” anak saya tidak pernah mengenal anak Bapak dan sekarang
kalian datang menceritakan semuanya dan bermaksud melamar anak saya??, kalian pikir saya
mau menerima lamaran kalian?? TIDAK ,TIDAKK, saya akan laporkan dia kepolisi
krena ini kasus pemerkosaan.
Dika : ”maafkan saya Bu Pak maafkan saya aya benar
benar salah, tapi tolong jangan membawa kasus ini kepolisi, kita bisa menyelesaikan
nya secara kekeluargaan, saya akan menikahi Mika kalau perlu sekarang juga saya
akan menikahinya , saya akan membahagiakannya karena saya melakukan semua ini
karena saya cinta sama Mika’, saya mohon Bu, Pak saya mohon...”
Ayah : ”Bu tenang Bu!!mereka ada benarnya juga, Dika benar
ini demi terjaganya kehormatan keluarga kita juga”
Ibu : ”Ayah, Ayah harus mengerti perasaan Mika juga,,,!!!
Dia pasti merasa hina, dia pasti membenci Dika, apa dia mau menikahi orang yang
sudah merenggut kesucian nya dan bahkan tidak dia cintai?? Apa Mika siap??” pasti tidak Yah..''
MIKA : ”mereka mungkin benar Bu, Mika lebih baik memilih
kehormatan keluarga ini daripada kebahagiaan Mika sendiri, biar Mika yang
merasakan semuanya..tidak ayah tidak juga Ibu.”(sambil menagis)
DIKA : ”MIKA...??”
......................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar