semua orang sangat sibuk memprsiapkan segalanya, seperti akan kedatangan
tamu yang sangat penting. Ibu menyiapkan makanan untuk acara makan malam nanti,
Ayah dan Adikku beres beres di rumah, tapi aku, aku hanya berdiam diri dikamar,
meyakinkan hatiku sepenuhnya agar aku benar benar siap menikah, karena menikah
di usia muda itu hal yang tidak pernah aku bayangkan sama sekali.
Lepas Isya Dika dan orangtuanya
datang, Orangtuaku menyambut kedatangan mereka dengan penuh senyuman. Saat sedang
memperhatikan mereka Dika mengahampiriku,
aku merasa gugup, jantungku berdetak kencang..saat Dika menghampiriku, dia
berkata sambil memegang kedua tanganku, dan aku tidak marah sedikitpun saat
Dika memegang tanganku,
Dika :”Mika ?? Bagaimana keadaan
kamu sekarang?, dan bagaimana keadaan si kecil??” Mika? Aku bahagia banget saat
ayah kamu memberitahu kalau kamu hamil!
Mika :”alhamdulilah, Keadaanku udah
membaik,”
Dika :”kamu masih marah sama aku?
aku tau, memang sulit untuk menghilangkan rasa benci kamu ke aku.
Tolong beritahu aku
Mika, apa yang harus aku lakukan agar kamu mau mengerti perasaanku?”
Mika : “iya!! aku memang masih marah sama kamu, dan aku
masih sangat membenci kamu Dika..!!
Dan tak ada
perasaan lain kecuali itu, aku mohon sama kamu, mengertilah dengan semua yang
kuinginkan,
Dika :”apa? Apa yang kamu
inginkan?
Oh, aku tau.., kita
akan menikah, dan setelah anak kita lahir
kamu mau aku ceraikan kamu dan mengurus anakku sendiri, itu kan yang kamu inginkan? jika itu bisa mebuat
kamu bahagia, aku rela melakukan itu semua!!
Mika :”Apa?? Seburuk itu kah pikiran
kamu tentang apa yang aku inginkan?”
Asal kamu tau Dika,
waktu aku tenggelam dan dibawa ke Rumah Sakit, orang pertama yang ingin aku lihat, itu kamu Dika, itu kamu!”
Tapi kamu malah pergi ninggalin aku. Kepergian kamu itulah yang membuat aku benci lagi sama kamu, padahal saat itu aku sudah mulai bisa
memaafkan kamu. Dan sekarang, kamu berpikir aku akan bahagia setelah aku dan
kamu menikah lalu kamu ceraikan aku dan mengambil anakku!! Bukan itu yang aku
inginkan!! (Mika marah dan menangis)
Dika :”maafkan aku Mika, maafkan
aku... aku sudah berpikir buruk tentang kamu,,”(Dika memeluk Mika)
Mika : Selama ini aku memang sudah
membohongi perasaanku sendiri, maafkan aku juga karena aku selalu berusaha untuk
membenci kamu,,
Dika : “aku sudah memaafkan
kamu,,,” sekarang kamu bilang apa keinginan kamu?”
Mika :”Aku ...aku ingin menikah
dengan kamu tapi dengan berlandaskan cinta, dan aku igin kamu membuktikan semua
janji kamu untuk bahagiain aku.”
Dika :”Aku mengerti apa yang kamu
inginkan, aku akan buktikan semua janjiku..
Terima kasih
Mika..terima kasih.”
Begitu tenang hati ini saat aku mulai bisa memaafkan orang yang aku
benci, dan kini tidak ada lagi rasa takut saat aku berdekatan dengannya. Orang tuaku dan
Orangtua Dika tersenyum bahagia saat mereka melihat kedekatan aku dan Dika.
Setelah selesai bicara aku dan Dika kembali ke meja makan untuk memulai makan
malam bersama keluargaku. Dan saat itu juga kami semua mebicarakan banyak
tentang persiapan pernikahan aku dan Dika.
Semuanya ku mulai lagi dari awal, pertemuanku dulu dengan Dika memang
buruk jadi aku ingin semua yang ku jalani dengannya memiliki arti yang indah
dan dan juga berakhir dengan indah. Semenjak aku memaafkan Dika di acara makan
malam itu, Dika mulai menunjukan perhatiannya padaku, kita saling mengenal satu
sama lain dan aku juga jadi sering jalan
bareng dengannya, kemanapun aku pergi dia
selalu ada di dekatku. Dika berusaha agar aku bisa mencintainya sebelum aku dan
dia menikah, dia melakukan apapun yang membuat aku bahagia dan selalu terseyum.
Pagi hari di hari minggu matahari tidak menyambutku saat aku bangun tidur,
dia bersembunyi di balik awan, dan saat itu juga ku kulihat tidak ada siapapun
dirumah, Ayah mungkin sedang mengantar Ibu ke pasar, tak lama adik perempuanku
memanggil dia minta di temani pergi ke danau untuk mencari capung, sesampainya
di dekat danau adikku malah bertingkah
aneh, dia mengajakku bermain pentak umpet, karena gak mau melihat adikku sedih
aku turuti maunya dia. Dalam hitungan ke 10 adikku besrsembunyi dan aku mencari
dia dengan mata tertutup, setelah lama mencari tak sengaja ku tabrak seseorang,
seseorang yang tinggi berhenti didepanku, ku lepas kain yang menutup mataku,
setelah kulepas orang yang di depanku
itu adalah Dika, dia, Orangtuaku dan teman teman kerjaku memberikan sebuah kejutan
pesta ulang tahun untukku yang ke 20, aku sendiri bahkan tidak ingat kalau hari itu
adalah hari ulang tahunku. Sebuah doa ku
ucapkan dalam hati sebelum aku meniup lilin, dalam doa aku berharap agar
selalau berada di tengah tengah orang yang aku sayangi, dan berharap agar Alloh
meyakinkan hatiku untuk selalu bersama Dika. Setelah selesai meniup lilin, ku
berikan potongan kue pertamaku untuk Dika, dia tersenyum padaku saat mengambil
kue yang ku berikan, setiap senyumannya yang membuatku selalu bersemangat. Saat semua orang menikmati kue dan hidangan
lainnya aku dan dika duduk berdua di tepi danau,
Mika :”Terima kasih ya Dika??,
kamu udah membuat aku seneng banget hari ini...”
Dika :”iya sama sama, aku juga
bahagia banget melihat kamu sesenang ini.. happy
brithday ya...!!"
brithday ya...!!"
Mika : iyaaa,,,, (mika tersenyum)
Dika : Mika?? Aku punya hadiah
buat kamu..,
ini coba kamu buka!!”
Mika :”cincin??”
Dika :”biar aku yang
memakaikannya di jarimu!!”
Mika :”aku suka, ini indah
sekali....terima kasih ya Dika!!”
Dika :”iyaa..., Mika apa kamu
masih menganggap kalau aku ini hanya mimpi buruk buat kamu??”
Mika :”Tidak ada lagi mimpi buruk
Dika!!. Dulu, kamu sendiri yang telah membawa aku pada kehidupan yang seperti
mimpi buruk, tapi kamu juga yang telah mengeluarkan aku dari mimpi buruk itu..
Sekarang, kamu adalah
kenyataan dan mimpi terindah aku...”
Dika :”dan kamu adalah lukisan takdir
yang terindah untukku, aku mencintaimu Mika!!”
Mika :”aku mencintaimu Dika.. dan aku juga sudah bisa
mencintaimu.”
Terkadang sebuah kebencian datang dari egoisme yang berlebihan, seperti
kebencianku pada Dika, orang yang telah menyakitiku dan membuat hidupku seakan
akan berada dalam mimpu buruk. Tapi satu alasan yang kuat di balik kejadian itu
adalah cinta. Cintanya yang telah membuat dia melakukan cara yang gila dan
asusila karena ingin mendapatkan aku, dan cintanya yang telah meluluhkan
hatiku untuk memaafkan dia, sehingga cintanya juga mampu mempersatukan aku dan dia.
Inilah arti dari lukisan takdir itu, tercipta dengan warna warna penuh makna
dalam hidupku.
..........................................
selesai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar