~~~~~~~~~~Fille~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~~~Fille~~~~~~~~~~~~
nuri

Selasa, 03 September 2013

PELUKIS TAKDIR Part 5


semua orang sangat sibuk memprsiapkan segalanya, seperti akan kedatangan tamu yang sangat penting. Ibu menyiapkan makanan untuk acara makan malam nanti, Ayah dan Adikku beres beres di rumah, tapi aku, aku hanya berdiam diri dikamar, meyakinkan hatiku sepenuhnya agar aku benar benar siap menikah, karena menikah di usia muda itu hal yang tidak pernah aku bayangkan sama sekali.

 Lepas Isya Dika dan orangtuanya datang, Orangtuaku menyambut kedatangan mereka dengan penuh senyuman. Saat sedang memperhatikan mereka Dika  mengahampiriku, aku merasa gugup, jantungku berdetak kencang..saat Dika menghampiriku, dia berkata sambil memegang kedua tanganku, dan aku tidak marah sedikitpun saat Dika memegang tanganku,

Dika   :”Mika ?? Bagaimana keadaan kamu sekarang?, dan bagaimana keadaan si kecil??” Mika? Aku bahagia banget saat ayah kamu memberitahu kalau kamu hamil!  

Mika  :”alhamdulilah, Keadaanku udah membaik,”

Dika   :”kamu masih marah sama aku? aku tau, memang sulit untuk menghilangkan rasa benci kamu ke aku.
     Tolong beritahu aku Mika, apa yang harus aku lakukan agar kamu mau mengerti perasaanku?”

Mika  : “iya!!  aku memang masih marah sama kamu, dan aku masih sangat membenci kamu Dika..!!
      Dan tak ada perasaan lain kecuali itu, aku mohon sama kamu, mengertilah dengan semua yang kuinginkan,

Dika   :”apa? Apa yang kamu inginkan? 
        Oh, aku tau.., kita akan menikah, dan setelah anak kita lahir  kamu mau aku ceraikan kamu dan mengurus anakku sendiri, itu  kan yang kamu inginkan? jika itu bisa mebuat kamu bahagia, aku rela melakukan itu semua!!

Mika  :”Apa?? Seburuk itu kah pikiran kamu tentang apa yang aku inginkan?”
         Asal kamu tau Dika, waktu aku tenggelam dan dibawa ke Rumah Sakit, orang pertama  yang ingin aku lihat, itu kamu Dika, itu kamu!” Tapi kamu malah pergi ninggalin aku. Kepergian kamu itulah  yang membuat aku benci lagi sama kamu,  padahal saat itu aku sudah mulai bisa memaafkan kamu. Dan sekarang, kamu berpikir aku akan bahagia setelah aku dan kamu menikah lalu kamu ceraikan aku dan mengambil anakku!! Bukan itu yang aku inginkan!! (Mika marah dan menangis)

Dika    :”maafkan aku Mika, maafkan aku... aku sudah berpikir buruk tentang kamu,,”(Dika  memeluk Mika)

Mika   : Selama ini aku memang sudah membohongi perasaanku sendiri, maafkan aku juga karena aku selalu berusaha untuk membenci kamu,,

Dika   : “aku sudah memaafkan kamu,,,” sekarang kamu bilang apa keinginan kamu?”

Mika  :”Aku ...aku ingin menikah dengan kamu tapi dengan berlandaskan cinta, dan aku igin kamu membuktikan semua janji kamu untuk bahagiain aku.” 

Dika  :”Aku mengerti apa yang kamu inginkan, aku akan buktikan semua janjiku..
             Terima kasih Mika..terima kasih.”

Begitu tenang hati ini saat aku mulai bisa memaafkan orang yang aku benci, dan kini tidak ada lagi rasa takut saat   aku berdekatan dengannya. Orang tuaku dan Orangtua Dika tersenyum bahagia saat mereka melihat kedekatan aku dan Dika. Setelah selesai bicara aku dan Dika kembali ke meja makan untuk memulai makan malam bersama keluargaku. Dan saat itu juga kami semua mebicarakan banyak tentang persiapan pernikahan aku dan Dika.
Semuanya ku mulai lagi dari awal, pertemuanku dulu dengan Dika memang buruk jadi aku ingin semua yang ku jalani dengannya memiliki arti yang indah dan dan juga berakhir dengan indah. Semenjak aku memaafkan Dika di acara makan malam itu, Dika mulai menunjukan perhatiannya padaku, kita saling mengenal satu sama lain dan  aku juga jadi sering jalan bareng dengannya,  kemanapun aku pergi dia selalu ada di dekatku. Dika berusaha agar aku bisa mencintainya sebelum aku dan dia menikah, dia melakukan apapun yang membuat aku bahagia dan selalu terseyum.
Pagi hari di hari minggu matahari tidak menyambutku saat aku bangun tidur, dia bersembunyi di balik awan, dan saat itu juga ku kulihat tidak ada siapapun dirumah, Ayah mungkin sedang mengantar Ibu ke pasar, tak lama adik perempuanku memanggil dia minta di temani pergi ke danau untuk mencari capung, sesampainya di  dekat danau adikku malah bertingkah aneh, dia mengajakku bermain pentak umpet, karena gak mau melihat adikku sedih aku turuti maunya dia. Dalam hitungan ke 10 adikku besrsembunyi dan aku mencari dia dengan mata tertutup, setelah lama mencari tak sengaja ku tabrak seseorang, seseorang yang tinggi berhenti didepanku, ku lepas kain yang menutup mataku, setelah kulepas  orang yang di depanku itu adalah Dika, dia, Orangtuaku dan teman teman kerjaku memberikan sebuah kejutan pesta ulang tahun untukku yang ke 20,  aku sendiri bahkan tidak ingat kalau hari itu adalah hari ulang tahunku.  Sebuah doa ku ucapkan dalam hati sebelum aku meniup lilin, dalam doa aku berharap agar selalau berada di tengah tengah orang yang aku sayangi, dan berharap agar Alloh meyakinkan hatiku untuk selalu bersama Dika. Setelah selesai meniup lilin, ku berikan potongan kue pertamaku untuk Dika, dia tersenyum padaku saat mengambil kue yang ku berikan, setiap senyumannya yang membuatku selalu bersemangat.  Saat semua orang menikmati kue dan hidangan lainnya aku dan dika duduk berdua di tepi danau,

Mika   :”Terima kasih ya Dika??, kamu udah membuat aku seneng banget hari ini...”

Dika    :”iya sama sama, aku juga bahagia banget melihat kamu sesenang ini.. happy
            brithday ya...!!"

Mika   : iyaaa,,,, (mika tersenyum)

Dika    : Mika?? Aku punya hadiah buat kamu..,
           ini coba kamu buka!!”

Mika   :”cincin??”

Dika    :”biar aku yang memakaikannya di jarimu!!”

Mika   :”aku suka, ini indah sekali....terima kasih ya Dika!!”

Dika    :”iyaa..., Mika apa kamu masih menganggap kalau aku ini hanya mimpi buruk buat kamu??”

Mika  :”Tidak ada lagi mimpi buruk Dika!!. Dulu, kamu sendiri yang telah membawa aku pada kehidupan yang seperti mimpi buruk, tapi kamu juga yang telah mengeluarkan aku dari mimpi buruk itu..
              Sekarang, kamu adalah kenyataan dan mimpi terindah aku...”

Dika   :”dan kamu adalah lukisan takdir yang terindah untukku, aku mencintaimu Mika!!”

Mika  :”aku  mencintaimu Dika.. dan aku juga sudah bisa mencintaimu.”

Terkadang sebuah kebencian datang dari egoisme yang berlebihan, seperti kebencianku pada Dika, orang yang telah menyakitiku dan membuat hidupku seakan akan berada dalam mimpu buruk. Tapi satu alasan yang kuat di balik kejadian itu adalah cinta. Cintanya yang telah membuat dia melakukan cara yang gila dan asusila karena ingin mendapatkan aku, dan cintanya yang telah meluluhkan hatiku untuk memaafkan dia, sehingga cintanya juga mampu mempersatukan aku dan dia. Inilah arti dari lukisan takdir itu, tercipta dengan warna warna penuh makna dalam hidupku.

..........................................
selesai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar