Ini bukan pengalaman ataupun harapan yang sengaja aku gambar...tapi
ini lukisan takdir yang diberikan Tuhan untukku, takdir yang harus dijalani demi kebahagiaan yang tak
berarti.
YANG TERBAIK, YANG TERINDAH, YANG TERSULIT, ITULAH YANG
KURASAKAN AND THIS IS THE LIFE
Aku...MIKAYLA gadis berumur 19 tahun, orang memanggilku
Mika, aku mempuyai kebiasaan menggambar setiap apa yang akan aku lakukan di
esok hari, dan itu kebiasaanku smenjak masuk SMK , ya itung itung mengembangkan bakat!!’
Sinar pagi yang menyejukan, kicauan suara
burung yang indah, teriakan tukang koran yang nyaring mengawali aktivitas ku, suara kendaraan yang selalu
membuatku pusing tak meruntuhkan semangat ku untuk bekerja. Ya, bekerja
sebagai tukang setting di sebuah
percetakan memang pekerjaan yang menyenangkan bagi ku. Setiap hari dari jam 8 pagi sampai
jam 4 sore aku harus bekerja di sebuah percetakan, dan setiap lepas magrib aku
bekerja tambahan sebagai penjaga warnet. Berat memang beban yang ku jalani tapi
itu semua demi keluargaku tercinta.
Namun ada satu hal yang membuatku merasa risih
setiap aku menjaga warnet adalah seseorang yang selalu menatapku, orang itu
hampir tiap malam ON. Begitu banyak alasan agar aku menghampiri ke roomnya, alasan mouse nya rusak alasan komputer nya eror, dan masih banyak alasan yang
lain nya. Orang yang selalu membuatku risih itu namanya Dika..aku tau
namanya dari uwa aku dan ternyata rumahnya gak jauh dari warnet.Malam
berikutnya..aku masih menjaga warnet berjalan sendirian karena jarak yang
lumayan jauh dari rumah ku ke warnet. Dia datang lagi, selalu ON dan tetap
setia menempati room nomer 5 tepat kelihatan dari samping tempat aku duduk.
Menatapku lagi dan lagi, aku benar benar risih malam itu. Selama 3 Minggu aku
bekerja di warnet dan selama itu juga dia tidak pernah absen ON. Malam itu
tepat malam jumat aku jaga warnet, dia menghampiriku dan berkata “aku mau
print data namanya Data DIKA, tolong print ya,”aku hanya menganggukan
kepala, setelah selesai print data dia memberikan uang sambil tersenyum manis
padaku, aku hanya menundukan kepala dan berpikir dia orang yang aneh. Waktu menunjukan pukul 11 malam, aku menutup
warnet dan pulang sendirian ditengah
malam yang sunyi dan sepi. Aku tak pernah takut pulang sendiri tapi lain dimalam
itu, Suara langkah dan bayangan orang yang mengikutiku dibelakang yang membuatku merasa takut, aku percepat
langkah kakiku tapi bayangan itu tetap mengikutiku, Saat itu aku terjatuh dan
tak ingat apapun. Saat aku tersadar dan membuka mata aku melihat semuanya
gelap aku berbaring dilantai yang penuh debu, badanku terasa dingin dan
ringan. Seseorang hadir di hadapanku dengan membawa lilin, dia mengahampiriku yang tengah berbaring ketakutan. Ya..orang itu yang selalu ON di warnet, aku kaget dan ketakutan , dia menerangi ku dan tanpa aku sadari aku berbaring
tanpa mengenakan apapun, orang itu tersenyum padaku, dia membuang lilin itu
hingga semuanya kembali gelap. Tubuh ku terasa sakit, dia memelukku dengan erat
dia memaksaku untuk mengikuti nafsunya hingga berkali kali. Aku lemah saat
itu aku tidak bisa teriak karena mulutku di bungkam, aku tak bisa lari karena
dia memelukku dengan begitu eratnya dan aku kembali tak sadarkan diri.
...............
...............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar