MIKA : ”Bu...Ayah..
maafkan Mika, Mika tidak bisa menjaga diri mika sendiri, Mika telah memberikan aib
pada keluarga ini, maafkan Mika Yah..Bu...maafkan Mika”(mika bersujud pada
kedua orangtuanya)
Ibu : ”iya Nak Ibu
sama Ayahsudah memaafkan kamu, Ibu dan Ayah sudah tau semuanya, Ibu yang salah Ibu tidak bisa menjaga kamu
dengan sebaik mungkin, nakkk sayang?? Apa kamu siap menikah dengan Dika?
MIKA : ”(mika terdiam
dan menangis)”
DIKA : ”Mika, maafkan
aku, mungkin caraku salah untuk mendapatkan kamu dan ini terlalu cepat terjadi,
tapi kalau kamu mau melapaorkan aku kepolisi, aku siap”
MIKA : ”Aku masih
berharap ini hanyalah mimpi buruk. ”(sambil masuk kamar)
Bapak dika : ”kami
mengerti perasaan mika, mungkin ini
terlalu cepat buat dia, mendengar kata pernikahan bagi remaja seusia dia, itu
hal yang sulit apalagi bila dijalani”
Ibu dika : ”tapi bagaimana
pun juga Mika sudah menjadi tanggung jawab Dika, hamil atau tidak nanti nya Mika
harus tetap menikah”
Ya
alloh, kenapa semuanya harus terjadi padaku? masa depanku hilang seketika
karena dia, Tapi aku terima semua lukisan takdir ini karena aku tau kau
menyayangiku, tapi apa yang harus aku lakukan ya alloh, apa yang harus aku
lakukan saat ini?? (mika berdo’a didalam kamar)
Ayah : ”baiklah, mereka memang sudah wajib untuk menikah, dan aku
menyetujui anak ku menikah dengan mu Dika!!” tapi semua keputusan tetap ada
ditangan Mika, karena kalian yang akan menjalani ini semua.
Dika : ”terima kasih
pak, bapak sudah memaafkan saya, aku yakin semuanya hanya butuh proses untuk bisa menenangkan
kembali hati nya Mika”
Ayah:”aku pegang semua ucapan mu!!”
Seminnggu berlalu semenjak kejadian pahit itu ., aku masih tetap berdiam
diri dikamar, dengan ditemani buku
gambar dan pensil yang selalu ku pegang, tapi aku tak tau apa yang harus aku gambar,
namun aku coba untuk menggambar apapun yang terlintas dipikiranku, aku
menggambar sambil menangis sehingga
tetesan air mataku jatuh membasahi gambarku, dan tetesan air mata itu menjadi penuntunku untuk
menggambar sebuah danau, dan tentu ada aku di danau itu. Keesokan harinya, aku
berniat pergi ke danau itu. Dipagi itu
hanya embun pagi dan kicauan burung yang menemani setiap langkahku, dari
tepi danau aku terus berjalan berjalan dan berjalan sehingga air menutupi
seluruh tubuhku. Aku tau ini cara satu satu nya agar aku terbangun dari mimpi
burukku, dan ketika aku terbangun aku berharap aku sudah berada disurga yang
indah. Biarlah hanya embun pagi yang
menajdi saksi bisu kepergianku. Saat semuanya hening, dan tak kudengar lagi kicau
burung yang menemani langkahku, mataku terbuka dan semua yang kulihat hanya
cahaya putih yang berjalan ke arahku, ku dengar suara yang begitu lembut
mungkin bidadari yang akan menjemputku, dia berkata “Kembalilah, kembalilah
pada pelukan orang yang menyayangi kamu Mika, karena Alloh belum mengijinkan
kamu kembali pada pelukannya, kembalilah....kembalilah!!. Sambil memejamkan
mata Suara itu perlahan lahan hilang, dan setelah itu kudengar suara orang yang memanggil manggil namaku, mataku
perlahan lahan terbuka, kulihat Ibu yang sedang menangis didepanku,
Ibu :”Mika?? Kamu sadar nakk..?? .
Mika : ” Ada dimana
aku?” Apakah aku sedang berada di surga?? Apa aku sudah terbangun dari mimpi
burukku?”
Ibu : ” Mika ini
Ibu nak, dan ini bukan mimpi, kamu sekarang ada di rumah sakit!!
Mika :" Dirumah Sakit?"
Ibu :" Iya.. , Mika kenapa kamu lakukan semua ini?" kamu sudah tidak sayang lagi sama Ibu? kamu sudah tidak sayang lagi sama Ayah dan Adikmu?"
Mika :" Dirumah Sakit?"
Ibu :" Iya.. , Mika kenapa kamu lakukan semua ini?" kamu sudah tidak sayang lagi sama Ibu? kamu sudah tidak sayang lagi sama Ayah dan Adikmu?"
Sambil memeluk Ibu aku menangis aku meminta maaf padanya karena
telah melakukan hal bodoh, Ibu ingin aku
berjanji padanya agar aku tidak meninggalkan dia, 3 kali kata janji ku ucapkan
padanya. Kusadari ini semua, dan sampai kapanpun mungkin aku tak akan pernah terbangun dari mimpi
buruk ini.
Selama 3 Hari aku dirawat dirumah sakit sampai aku kembali
lagi ke rumah, aku tak pernah lihat Dika kadang hati ini bertanya kemana dia
tapi kadang juga kuhiraukan. Kujalani
semua hariku dengan senyum bahagia keluargaku, sarapan bareng, nonton bareng. Sedang
asyik bermain dengan adikku ibu memberikan sepucuk surat padaku, surat itu dari
Dika , ku baca surat itu sambil berjalan menuju kamar,
11 September
2011
Asalamualaikum....
Haii Mika..Maaf sebelumnya aku tidak
sengaja sudah melihat gambar danau kamu, karena kalau aku tidak melihatnya mungkin
sekarang kamu sudah benar benar berada di surga, dan maaf saat kamu di RS aku
tidak ada disana, karena aku ingin saat kamu sadar dan membuka mata, kamu tidak
akan lagi melihat mimpi burukmu..tenangkanlah diri kamu Mika, lihatlah kalau
kamu masih mempunyai masa depan yang indah, lihatlah orang orang yang
menyayangi kamu termasuk aku. Aku memang sudah merenggut kesucianmu tapi aku
tak akan pernah merenggut masadepan kamu. Aku tak ingin kamu lemah karena
kejadian waktu itu, semangatlah untuk hidup dan kebahagiaanmu sendiri. Aku yang
kini menjadi mimpi burukmu akan pergi untuk sementara hingga hati dan pikiran
kamu membaik. Aku pergi bukan karena lari dari tanggung jawab. aku akan kembali
saat kamu siap melihat mimpi indahmu..
Yang kulihat, yang kurasakan dan yang
kuinginkan hanyalah kebahagiaanmu.
Aku mencintaimu Mika, kamu adalah
lukisan hidupku.
Dear,
Dika
Ibu :” Dika pergi ke Jogja, selama dia disana dia akan
tinggal bersama kakeknya. .!!”
Mika :”Apa yang menyelamatkan Mika didanau itu..Dika?’’
(sambil menatap Ibu)
Ibu :”Iya nak, kami semua cemas saat pagi pagi sekali
kamu tidak ada di kamar, tak ada satupun yang melihat kamu, ibu memanggil Dika untuk mencari kamu, tanpa sengaja dia menemukan gambar sebuah danau
dikamar kamu, dan Ibu yakin kamu pasti pergi ke danau itu. Tangan Dika terluka
saat meolong kamu, sehingga tangan nya harus di jahit “
Mika :”Maafkan Mika Bu..Mika janji tidak akan
mengulangi hal bodoh itu lagi, Mika janji.” Bu..besok Mika mau mulai kerja lagi
yahh..”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar